Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :
وَمِنْهَا تَعْسِيْرُ أُمُوْرِهِ عَلَيْهِ
فَلاَ يَتَوَجَّهُ لِأَمْرٍ إِلاَّ يَجِدُهُ مُغْلَقًا دُوْنَهُ أَوْ
مُتَعَسِّراً عَلَيْهِ, وَهَذَا كَمَا أَنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ جَعَلَ
لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا, فَمَنْ عَطَّلَ التَّقْوَى جَعَلَ اللهُ لَهُ
مِنْ أ
َمْرِهِ عُسْرًا, وَيَالله الْعَجَب
كَيْفَ يَجِدُ الْعَبْدُ أَبْوَابَ الْخَيْرِ وَالْمَصَالِحِ مَسْدُوْدَةً
عَنْهُ مُتَعَسِّرَةً عَلَيْهِ وَهُوَ لاَ يَعْلَمُ مِنْ أَيْنَ أَتَى
hatan telah tertutup di hadapannya dan sulit baginya, lantas ia tidak tahu kenapa bisa hal ini menimpanya ??!!" (Al-Jawaab al-Kaafi)
Maka jika anda merasa urusan-urusan anda sulit dan terhambat bahkan sering gagal…maka koreksilah diri anda…jangan-jangan pakaian ketakwaan anda mulai anda tanggalkan sedikit demi sedikit.
Sebaliknya jika anda dimudahkan urusannya…bahkan datang rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, maka semoga itu semua adalah kabar baik akan pertanda ketakwaan anda. Allah berfirman
surah / surat : Ath-Thalaaq Ayat : 2 |
fa-idzaa balaghna ajalahunna fa-amsikuuhunna bima'ruufin aw faariquuhunna bima'ruufin wa-asyhiduu dzaway 'adlin minkum wa-aqiimuu alsysyahaadata lillaahi dzaalikum yuu'azhu bihi man kaana yu/minu biallaahi waalyawmi al-aakhiri waman yattaqi allaaha yaj'al lahu makhrajaan |
Download mp3 |
2. Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. |
surah / surat : Ath-Thalaaq Ayat : 3 |
wayarzuqhu min haytsu laa yahtasibu waman yatawakkal 'alaa allaahi fahuwa hasbuhu inna allaaha baalighu amrihi qad ja'ala allaahu likulli syay-in qadraan |
Download mp3 |
3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. |
jangan-jangan itu adalah istidroj.
Perbedaan antara Nikmat dan Istidroj
Akhir-akhir ini muncul krisis kepercayaan dari sebagian masyarakat terhadap partai politik, lembaga yudikatif, eksekutif, dan para pemimpin senior. Apabila bermunculannya para pemimpin muda merupakan istidraj, tetapi mereka tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan publik, akan berakibat pada terjadinya krisis kepercayaan yang berkembang ke semua lini, dan masyarakat pun akan bertambah apatis dalam menetukan pemimpin lokal dan nasional.
Seringkali juga kita mempertanyakan...mengapa mereka para pemimpin tersebut, maupun orang-orang yang berbuat zhalim, tidak adil, berbuat maksiat..malah bertambah "makmur" bebas, tidak tertimpa musibah. dan lain sebagainya.
Berikut akan kami paparkan pemberian Allah kepada manusia berupa Nikmat ataupun Istidroj....
Nikmat dan Istidroj
Ada 2 macam pemberian Allah, yang diberikan kepada manusia. Yang satu berupa Nikmat yang membawa kita kepada ketaatan kita kepada Allah, membuat kita semakin bersyukur serta mengingat kepada Allah, juga "nikmat sakit" yang membuat kita juga semakin mengingat kepada Allah betapa kita suka lupa padasaat kita sehat.
Yang kedua adalah Nikmat yang membawa kita justru jauh dan lupa kepada Allah. Dan nikmat itu dinamakan ISTIDROJ.
Semoga di dalam kehidupan dunia yang fana ini Allah SWT memberikan kepada kita karunia NIKMAT yang akan membawa kita untuk selalu mengingat dan bersyukur kepada Allah.
Berikut ada 2 jenis pemberian Allah di dunia sebagai berikut :
PEMBERIAN ALLAH SWT di Dunia
1. Nikmat
2. Istidroj
Nikmat : Karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, yang dicintai, disayangi & diridhoi-Nya
(QS.1. Al-Fatihah : 6-7)
“Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) mereka yang sesat”
(QS. 2 Al-Baqarah : 150)
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Aku sempurnakanlah nikmat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk”
(QS. 4 An-Nisaa` : 69-70)
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : para Nabi, Shiddiqin, Orang-orang yang mati Syahid dan Orang-orang yang Shalih. Dan mereka itu teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Dzat Yang Maha Mengetahui”
Tanda - tanda Nikmat :
1. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya digunakan untuk berinfaq & berjihad di jalan Allah
(QS. 9. At-Taubah : 20)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”
2. Semakin bertambah derajat taat & taqwanya, maka semakin ditambah baginya nikmat karunia-Nya
(QS. 65. Ath-Thalaaq)
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar
(dari persoalannya), dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan) nya”
3. Nikmat jika disyukuri,maka akan semakin ditambah. Jika dikufuri, maka akan menjadi azab
(QS. 14. Ibrahim : 7)
"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
4. Hamba Allah yang diberi nikmat di dunia, maka ia akan diberi nikmat pula di akhirat
(QS. 22. Al-Hajj : 56)
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan diantara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan”
(QS. 52 Ath-Thuur : 17-18)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka”
(AL-Hikam : 82)
“Barangsiapa yang dapat merasakan buahnya amal tatkala masih di dunia, maka itu tanda atas adanya diterimanya amal diakhirat nanti”
Istidroj : " Pemberian Allah yang diberikan kepada manusia yang tidak beriman, kafir, munafik, fasik, jahat, ahli maksiat, yang tidak disukai-Nya, dibenci, dilaknat & dimurkai-Nya "
Penjelasan (QS. 7. Al-A’raaf : 182-183):
Sesungguhnya Allah membukakan untuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, pintu-pintu rizki dan bebagai macam penghidupan di dunia sehingga mereka terpedaya dengan segala sesuatu yang ada pada mereka, dan mereka berkeyakinan bahwa sesungguhnya mereka berada pada suatu keberuntungan, sebagaimana firman Allah dalam (QS.6. Al-An’aam : 44-45) :
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”
(QS. 68 Al-Qolam : 44-45)
“Maka serahkanlah (Wahai Nabi) kepada-Ku (urusan)orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Quran). Nanti Kami akan menarik mereka secara berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat kokoh”
Rasulullah bersabda, “Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani, dalam kitab as-Syu’ab).
Tanda - tanda Istidroj :
1. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya digunakan untuk Menghalangi Manusia dari Jalan Allah
(QS. 8 Al-Anfaal : 36)
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam nereka Jahannam orang-orang kafir itu dikumpulkan”
2. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya Adalah bagian dari Proses menuju Azab Allah
(QS. 9. At-Taubah : 55)
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda & anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”
(QS. 40 Al-Mukmin : 4)
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah bolak-baliknya mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain membuatmu terpedaya”
3. Semakin bertambah Kemaksiatan & Kekafirannya, maka semakin ditambah Kekayaan & Kesenangan Duniawinya
(Tanbihul Ghaafiliin : 93)
“Apabila kamu melihat orang yang Allah berikan apa saja yang ia sukai sedangkan ia terus-menerus di dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah bahwa itu adalah istidroj”
(AL-Hikam : 75)
“TAKUTLAH DARI ADANYA KEBAIKAN PEMBERIAN ALLAH KEPADAMU, SEDANGKAN KAMU TERUS-MENERUS BERBUAT KEBURUKAN KEPADA-NYA, BAHWA ITU ADALAH ISTIDROJ BAGIMU, SEBAGAIMANA ALLAH BERFIRMAN, KAMI AKAN ISTIDROJ MEREKA DARI ARAH YANG MEREKA TIDAK KETAHUI”
4. Orang yang diistidroj di dunia, maka di akhirat bagiannya hanya Siksa yang Abadi
(QS. 3 Ali Imran : 10)
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka”
(QS. 10 Yunus : 4)
“Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang sangat panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka”
(QS. 2 Al-Baqarah : 217)
“Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal abadi di dalamnya”
" SUKSES YANG HAKIKI HANYA DAPAT KITA RAIH DENGAN MEMADUKAN ANTARA MAKSIMALNYA USAHA DAN SEMPURNANYA TAAT KEPADA ALLAH DENGAN SELURUH KETENTUAN HUKUM DAN SYARIATNYA "
(QS. 7. Al-A`raaf : 96)
“Sesungguhnya jikalau penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”
0 komentar:
Posting Komentar