Doa-doa
dan taawwudzaat (jamak taawudz: bacaan meminta perlindungan) bagaikan
sebuah senjata. Dan sebuah senjata (ampuh tidaknya) tergantung siapa
yang menggunakannya, bukan ketajamannya saja (yang menjadi ukuran). Maka
kapan sebuah senjata merupakan senjata yang prima, tidak ada aibnya dan
lengan (yang menggunakan)nya adalah lengan yang kuat, serta tidak
terdapat penghalang apa pun, pasti senjata itu akan melukai musuh. Dan
kapan salah satu dari tiga hal ini tidak terpenuhi, senjata jadi tidak
berpengaruh.
(Begitu pula halnya dengan doa), apabila
doanya tidak baik atau yang berdoa tidak menyatukan hati dan lisannya
dalam berdoa, atau di sana ada faktor yang menghalanginya, doa itu tidak
memberi pengaruh.
Doa Selesai Adzan
Dari Jabir ibnu Abdillah radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berdoa ketika selesai mendengar adzan:
(Ya Allah, Rabb (pemilik) panggilan yang sempurna ini dan (pemilik) shalat yang (hendak) didirikan. Berilah Al-Wasilah dan Al-Fadhilah kepada Muhammad, dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan) maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari, Kitabul Adzan Bab Ad-Dua inda An-Nida, no. 579)
Dan disunnahkan membaca Shalawat atas Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebelum membaca doa ini berdasarkan hadits Abdillah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim no. 384 (Asy-Syarhul Mumti, 2/78)
Doa Iftitah
"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran-kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es, dan salju." (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 598 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu)
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata: "Riwayat yang paling shahih (dari doa-doa istiftah) adalah hadits Abu Hurairah yang telah disebutkan (di atas, red)." (Nailul Authar, 2/11)
Dzikir dalam Ruku dan Sujud
"Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak membaca di dalam ruku dan sujudnya:
"Maha Suci Engkau ya Allah Rabb kami, dan dengan puji-Mu ya Allah ampunilah dosaku." (HR. Al-Bukhari no. 794 dan Muslim no. 1085, dari Aisyah radhiallahu anha)
Bacaan Tasyahud
"Segala penghormatan (pengagungan), shalat, kebaikan-kebaikan (berupa perkataan-perkataan, amalan-amalan dan sifat-sifat) adalah untuk Allah Subhanahu wa taala . Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dan barakah-Nya. Keselamatan semoga terlimpahkan kepada kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah Subhanahu wa taala , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah ibnu Masud )
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam telah mengajarkan kepada umatnya beberapa bacaan tasyahud, di antaranya adalah hadits Ibnu Masud ini.
Al-Imam An-Nawawi telah menukilkan kesepakatan para ulama tentang bolehnya membaca salah satu dari doa-doa tersebut. (Syarah Shahih Muslim, 4/336)
Mayoritas fuqaha (ahli fiqih) dan ahlul hadits berpendapat bahwa bacaan tasyahud Ibnu Masud adalah tasyahud yang paling afdhal. (Syarah Shahih Muslim, 4/336)
Al-Imam At-Tirmidzi berkata dalam Jami-nya (2/82): "Dan hadits Ibnu Masud diriwayatkan dari beberapa jalan, dan dia (hadits Ibnu Masud) adalah hadits yang paling shahih di dalam (permasalahan) tasyahud, serta merupakan amalan yang dikerjakan kebanyakan ahli ilmu dari kalangan shahabat dan tabiin."
Doa Keluar dari Rumah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang berkata –yakni ketika keluar dari rumahnya:
Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Maka akan dikatakan kepadanya: Engkau telah dicukupi dan dilindungi. Dan setan akan menjauh darinya." (HR. At-Tirmidzi, Kitab Ad-Daawat an Rasulillah Shallallahu alaihi wassalam, Bab Ma Ja`a Ma Yaqulu Idza Kharaja min Baitihi, no. 3348. At-Tirmidzi mengatakan: "Hadits hasan shahih gharib, tidak kami ketahui kecuali dari jalur ini.")
Agar Dimudahkan Melunasi Hutang
"Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-Mu yang halal dari rizki-Mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-Mu dari selain-Mu." (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud Daawat, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu. Lihat Shahihul Jami no. 2622, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah)
Istiqamah di Atas Al-Haq
"(Mereka berdoa): Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Ali Imran : )
Doa Memohon Petunjuk, Ketakwaan, dan Kecukupan Diri
An-Nawawi rahimahullahu berkata: "Al-Afaf adalah menjaga dan menahan diri dari perkara-perkara yang tidak diperbolehkan (oleh syariat). Al-Ghina adalah kecukupan jiwa dari manusia dan apa yang ada di tangan-tangan mereka (yakni harta mereka)." (Syarh Shahih Muslim, 17/43)
Doa Istisqa` (Minta Hujan)
"Ya Allah, turunkan hujan kepada kami. Ya Allah, turunkan hujan kepada kami. Ya Allah, turunkan hujan kepada kami." (HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Istisqa`, bab Al-Istisqa` fil Masjidil Jami, no. 1013, dan Muslim dalam Kitabul Istisqa`, bab Dua` fil Istisqa`, no. 2075, dari shahabat Anas radhiyallahu anhu)
Dzikir Sesudah Shalat
"Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan membaguskan ibadah kepada-Mu." (HR. Abu Dawud no. 1522 Kitabush Shalat, Bab Al-Istighfar, dari shahabat Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu)
Doa Naik Kendaraan
Doa Ketika Angin Kencang Bertiup
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya." (HR. Muslim no. 2082, Kitab Shalatil Istisqa`, bab berlindung kepada Allah Subhanahu wa Taala ketika melihat angin…., dari Aisyah radhiyallahu anha)
Doa Berlindung Dari Kejelekan Amalan
"Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari kejelekan amalan yang telah aku kerjakan dan yang belum aku kerjakan." HR. Muslim no. 6833, Kitab Adz-Dzikr wad Dua`,Bab At-Taawwudz min Syarri Ma Amila wa min Syarri Ma Lam Yamal, dari Farwah bin Naufal Al-Asyjai radhiyallahu anhu
Meruqyah Dengan Al-Qur`an dan Al-Muawwidzat
Dari Aisyah radhiallahu anha: "Bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dahulu ketika beliau sakit yang membawa pada wafatnya, membaca Al-Muawwidzat (surat Al-Falaq dan An-Naas, –pent.). Kemudian beliau meludah disertai dengan tiupan pada kedua telapak tangannya, kemudian diusapkan ke wajah dan badannya. Ketika sakitnya bertambah parah, aku yang membacakan Al-Muawwidzat dan aku yang mengusapkan tangan beliau ke badannya untuk mencari barakah dari kedua telapak tangannya." (HR. Al-Bukhari)
Faedah: Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu membuat bab dalam kitab Shahih-nya sebelum membawakan hadits ini: Bab Meruqyah dengan Al-Qur`an dan Al-Muawwidzat. (Fathul Bari, 10/205).
Dikutip dari mimbarislami.or.id.
Penulis : Abu Muhammad, Doa Senjata Orang Yang Beriman: www.suaramedia.com
0 komentar:
Posting Komentar